Sistem operasi adalah sebuah sistem yang berfungsi vital
dalam pengoperasian sebuah komputer, dimana sistem operasi menjembatani
perintah dari manusia sebagai pengguna dengan hardware komputer. Nah,
bicara mengenai sistem operasi, ada beberapa jenis sistem operasi komputer yang rilis di pasaran. Salah satunya adalah sistem operasi open source.
ads
Pengertian open source
apaan emang sih? Open source adalah lisensi yang membebaskan pengguna
untuk memodifikasi, mengubah, menambahkan, atau menutupi kekurangan dari
sebuah sistem. Nah, banyak sistem operasi open source yang dirilis
dengan keunggulan masing-masing dan beberapa diantaranya menutupi
kekurangan dari sebuah sistem operasi lainnya.
Mungkin, Anda belum familiar dengan beberapa sistem operasi open
source yang sudah ada saat ini. Nah, pada artikel kami kali ini, Anda
akan mengetahui beberapa macam sistem operasi open source yang sudah
dirilis di masyarakat. Apa saja? Berikut ini macam-macamnya:
- UNIX
UNIX merupakan cikal bakal dari sistem operasi Linux. UNIX
dikembangkan dari project Multics (Multiplexed Information and Computing
Service) pada tahun 1965 yang dilakukan oleh American Telephone and
Telegraph (AT&T), General Electric (GE), dan Massachusetts Institute
of Technology (MIT), yang dibiayai oleh Departemen Pertahanan Amerika
(Departement of Defence Advenced Research Project, DARPA atau ARPA).
Saat ini, Unix sudah jarang sekali dipakai, karena kalah pamor oleh
Linux.
- BSD (Berkeley Software Distribution)
BSD atau Berkeley Software Distribution (bukan BSD yang di Serpong
hehehe) adalah sistem operasi yang hampir mirip dengan UNIX, tetapi BSD
bukanlah turunan dari UNIX. Sistem operasi ini juga lebih dikenal dengan
Free BSD karena bisa didapatkan secara gratis. Sistem operasi ini juga
banyak digunakan karena gratis dan bersifat open source. Meskipun
begitu, OS ini tidak sepopuler Linux.
- Sun Solaris
Sun Solaris merupakan salah satu sistem operasi turunan UNIX yang
dikembangkan oleh Sun MicroSystem. Sistem operasi ini memiliki kelebihan
yaitu: Free Redistribution, dimana setiap orang bisa membeli atau
memberikan lisensi OS ini kepada orang lain; serta Derived Work, dimana
pengguna bisa mengubah kode yang ada pada OS Sun Solaris dan
mendistribusikannya kembali untuk umum.
- Debian
Debian pertama kali diperkenalkan Ian Murdock di tahun 1998. Nama
Debian sendiri diambil dari nama mantan pacarnya (karena sekarang udah
jadi istri), Debra, dan namanya sendiri. Debian adalah sistem operasi
berbasis kernel Linux dan termasuk salah satu sistem operasi Linux yang
bebas untuk dipergunakan dengan menggunakan lisensi GNU. Debian
GNU/Linux adalah distro non komersial yang dirintis oleh sukarelawan
dari seluruh dunia yang saling bekerjasama melalui Internet. Distro ini
menginginkan adanya semangat open source yang harus tetap ada pada
pengembangan Debian. Distro yang bersifat dinamis ini membuat setiap
rilis paket-paketnya di-update setiap waktu.
Milis dan forum para sukarelawan Debian selalu penuh dengan diskusi,
baik mengenai bug, masalah, sharing, dan lainnya. Dengan adanya diskusi
ini, bug dan masalah keamanan pada tiap paket dapat dilaporkan oleh para
pengguna dan pengembang Debian dengan cepat. Bisa dibilang, Debian
adalah “kernel independen”, maksudnya sistem operasi Debian dikembangkan
secara murni tanpa mencontoh dari sistem operasi yang telah ada.
- Linux Mint
Linux Mint adalah sistem operasi berbasis Linux untuk komputer PC.
Kernel inti dari LinuxMint adalah Ubuntu, sehingga software yang dapat
berjalan di OS Ubuntu, juga bisa dijalankan pada OS LinuxMint.
- RedHat
RedHat adalah distro yang cukup populer di kalangan developer Linux.
Adanya dukungan secara teknis, pelatihan, sertifikasi, aplikasi
pengembangan, dan bergabungnya para hacker kernel dan free software,
menjadikan RedHat bisa berkembang cepat dan digunakan oleh beberapa
perusahaan besar. Poin terbesar dari distro ini adalah RedHat Package
Manager (RPM), yaitu sebuah software manajemen paket-paket pada sistem
Linux penggunanya dan dianggap sebagai standar de facto dalam pemaketan
pada distro-distro turunannya.
- WinLinux
WinLinux adalah salah satu distro Linux yang dirancang untuk diinstal
di partisi DOS berbasis Windows. Jadi untuk menjalankannya, pengguna
bisa mengaksesnya dari Windows. WinLinux dibuat seakan-akan merupakan
suatu software yang berjalan di dalam OS Windows. Anda sendiri mungkin
tidak bisa membedakan perbedaan Linux dengan Windows ketika menggunakan OS ini.
- Mandriva (Mandrake)
Mandriva atau Mandrake, merupakan varian distro RedHat yang
dioptimasi untuk pentium. Distro Linux ini berasal dari Mandrake Linux
yang dibuat oleh MandrakeSoft, akan tetapi MandrakeSoft kalah dari
Hearst Corporation dalam hak penggunaan nama “Mandrake.” MandrakeSoft
kemudian membeli Connectiva, dan hasil pencampuran ini disebut Mandriva.
Mandriva Linux menggunakan RPM Package Manager. Mandriva adalah salah
satu distro turunan dari RedHat Linux yang menyediakan banyak
pengembangan dan aplikasi “pre-configured” dan dukungan banyak bahasa di
seluruh dunia. Distro ini dikenal mudah untuk pemula yang baru saja
mengenal Linux dan cocok untuk komputer desktop, tetapi tidak menutup
kemungkinan untuk dijadikan platform pada komputer server.
- SuSE
SUSE adalah singkatan dalam bahasa Jerman untuk “Software- und
System-Entwicklung” (pengembangan perangkat lunak dan sistem). Namun,
ada juga yang mengatakan bahwa nama SUSE dipakai untuk menghormati
insinyur Konrad Zuse. SAlah satu distro Linux ini sangat terkenal dengan
YaST (Yet another Setup Tools) untuk mengkonfigurasi sistem. SuSE
merupakan distro Linux pertama yang mendukung bahasa Indonesia.
Perusahaannya sekarang ini dimiliki oleh Novel, Inc.
- Linux Ubuntu
Nama Ubuntu diambil dari nama sebuah konsep ideologi di Afrika
Selatan, yang terdapat dalam sebuah kata dalam bahasa kuno Afrika yang
berarti ‘kemanusiaan untuk semuanya” atau “saya dibentuk oleh kita
semua”. Ubuntu adalah salah satu distro Linux yang merupakan
pengembangan dari Debian yang memiliki antarmuka untuk desktop. Proyek
Ubuntu disponsori oleh Canonical Ltd. Tujuan dari distro Linux Ubuntu
adalah membawa semangat yang terkandung di dalam “Ubuntu” ke dalam dunia
software.
Ubuntu cocok digunakan baik untuk desktop maupun server. Beberapa kelebihan dan kekurangan Linux Ubuntu
adalah mendukung berbagai arsitektur komputer seperti PC (Intel x86),
PC 64-bit (AMD64), PowerPC (Apple iBook dan Powerbook, G4 dan G5), Sun
UltraSPARC dan T1 (Sun Fire T1000 dan T2000). Selain itu, Ubuntu
menyertakan kurang lebih 16.000 buah software, yang cukup dilakukan
dengan menggunakan satu keping CD saja. Software yang disertakan Ubuntu
mencakup semua software standar untuk desktop mulai dari pengolah kata,
spreadsheet, hingga browser untuk mengakses internet, software untuk
server web, peralatan untuk bahasa pemrograman, dan lainnya.
- PC Linux OS
Dari namanya saja sudah cukup jelas, nama ini merupakan gabungan dari
nama PC + Linux + Operating System. PCLinuxOS memiliki antarmuka GUI
yang mirip dengan Windows untuk memudahkan transisi pengguna Windows ke
Linux. Oleh karena itu, salah satu distro Linux ini menggunakan kata PC
(walaupun sebenarnya PC tidak ekslusif untuk Windows semata).
- Turbo Linux
Turbo Linux merupakan salah satu distro Linux yang diminati oleh
perusahaan dan perorangan di Jepang dan Asia. Salah satu distro Linux
ini dimanfaatkan untuk pasar workstation dan server, terutama untuk
penggunaan clustering dan orientasinya cenderung ke perusahaan. Beberapa
produk-produk dari distro ini adalah: TurboLinux Workstation untuk
dekstop, serta TurboLinux Server untuk back-end server dengan kinerja
tinggi, khususnya untuk penggunaan bisnis di perusahaan, e-commerce dan
transaksi B2B (Business-to-Business).
- Linux Fedora
Fedora adalah sebuah distro Linux berbasis RPM dan YUM yang
dikembangkan oleh Fedora Project yang didukung oleh komunitas pemrogram
yang disponsori Red Hat. Nama “Fedora” ini diambil dari jenis topi
(fedora) yang dipakai oleh pria di logo RedHat. Pada rilis perdana
sampai keenam, nama distro ini adalah Fedora Core, kemudian berubah
menjadi Fedora pada rilis ketujuh. Kelebihan Fedora dibanding distro Linux lainnya adalah dukungan Fastboot, fitur keamanan SELinux, dan dukungan update yang rutin.
- Sabayon
Sabayon adalah salah satu distro Linux yang dibuat di Trentino,
Italia. Nama Sabayon terinspirasi dari nama sebuah hidangan penutup
Italia yang dibuat dari telur kuning, gula dan alkohol manis.
- Damn Small Linux
Sesuai dengan namanya, Damn Small Linux (DSL) adalah salah satu
distro Linux versi mini. Mengapa disebut mini? karena paket instalasi
DSL hanya sebesar 50 MB. DSL juga memungkinkan untuk diinstal di USB
flashdisk berkapasitas minimal 128 MB.
- CentOS
CentOS adalah salah satu distro Linux berbasis Red Hat Enterprise
Linux (RHEL) dan merupakan singkatan dari Community Enterprise Operating
System.
- Dream Linux
Dream Linux adalah sebuah distro Linux turunan Debian yang
dikembangkan di Brazil. Tampilan antarmuka dari Dream Linux mirip dengan
Mac OS X. Namanya sendiri tidak ada latar belakang nama, karena hanya
gabungan dari kata “dream” dan Linux.
- Puppy Linux
sebuah distribusi live CD yang mengutamakan kemudahan pakai. Distro
ini memiliki maskot yang bernama “Puppy” yang merupakan seekor Chihuahua
asli. Puppy Linux adalah salah satu distro Linux Live CD yang sangat
kecil ukurannya dan mengutamakan kemudahan dalam penggunaan.
- Slackware
Distro Linux ini diciptakan oleh Patrick Volkerding. Slackware pada
awalnya adalah sebuah proyek pribadi, dan agar tidak menjadi serius,
Patrick menamakan proyek ini “slack” dari Church of SubGenius yang
berarti “keadaan di mana seseorang menggunakan energi seminim mungkin
untuk hidup”. Distro ini merupakan distro buatan Patrick Volkerding dari
Slackware Linux, Inc. yang terkenal pertama kali setelah SLS.
Slackware pernah menjadi distro Linux terpopuler. Dua keunggulan
Slackware adalah: semua isinya (kernel, library ataupun aplikasinya)
sudah teruji. Kedua, karena Slackware menganjurkan penggunanya untuk
menginstal software dari source resmi, sehingga setiap program yang
diinstal dapat teroptimasi dengan sistem. Itulah alasannya Slackware
tidak menggunakan binary RPM dan sampai Slackware 4.0, ia tetap
menggunakan libc5 bukan glibc2 seperti distro Linux lain.
Tujuan utama Slackware lebih kepada stabilitas dan desain yang
simpel, serta menjadi distribusi Linux yang paling mirip dengan Unix,
yang dikenal sederhana, stabil, mudah dimodifikasi, dan didesain untuk
komputer 386/486 atau komputer dengan spesifikasi lebih tinggi. Distro
ini termasuk distro yang cryptic dan manual sekali bagi pengguna Linux
pemula, tapi dengan menggunakan distro ini beberapa penggunanya dapat
mengetahui banyak cara kerja sistem dan distro ini.
- Knoppix
Knoppix adalah sebuah distro Linux yang diciptakan oleh Klaus Knopper
dan dinamakan berdasarkan namanya sendiri. Knoppix merupakan distro
Linux berbasis Debian Linux yang dapat dijalankan melalui CD-ROM tanpa
perlu menginstalnya di harddisk. Aplikasinya sangat lengkap dan cocok
untuk demo atau belajar penggunaan Linux bagi pengguna yang belum
mempunyai ruang lebih pada harddisknya. Distro ini juga bisa digunakan
untuk CD rescue. Kelemahan dari OS ini adalah perlunya memori yang besar
untuk menggunakan mode grafisnya, yaitu 96 MB. Meskipun begitu, OS ini
bisa dijalankan pada memori 64 MB dengan swap pada harddisk.
- Gentoo
Gentoo Linux adalah suatu distro Linux yang memakai paket sistem
manajemen Portage. Gentoo adalah distro Linux berbasis source code yang
semua softwarenya harus di-compile dari awal untuk memaksimalkan
kecepatan. Hal tersebut membuat namanya yang pada awalnya Enoch menjadi
Gentoo, yaitu jenis penguin perenang tercepat.
- Foresight
Foresight adalah distro Linux yang menggunakan Conary sebagai package
manager yang memiliki fitur rolling update. Package manager ini tidak
seperti kebanyakan distro Linux yang hanya memberikan update mayor
sebanyak dua kali setahun. Nama Foresight diambil karena berdasarkan
tujuan agar penggunanya mendapatkan update software terlebih dahulu
dibandingkan distro – distro Linux lainnya.
- Freespire
Freespire dirilis di bulan Agustus 2005, dimana sebuah distro Live CD
berbasis Linspire ini dipublikasikan di internet secara tidak sengaja.
Distro ini pada akhirnya berevolusi menjadi distro sendiri. Linspire
pada awalnya dinamakan “Lindows”, tetapi Microsoft mengajukan tuntutan
karena dianggap melanggar hak penggunaan nama “Windows”. Meskipun
Microsoft kalah di pengadilan, tetapi mereka memutuskan untuk membayar
$20 juta kepada Lindows untuk mengganti namanya menjadi Linspire.
Freespire adalah versi gratis dari distro Linspire (a.k.a Lindows).
- Xandros
Distro Linux ini diambil dari nama X Windows System dan kepulauan
Yunani bernama Andros. Xandros Linux adalah sebuah distro Linux yang
berdasarkan pada sistim KDE. Tampilannya sangat mirip dengan OS Windows,
jadi sangat mudah dan nyaman digunakan bagi pengguna Linux pemula yang
baru “hijrah” dari Windows. Meskipun berbasis Linux, Xandros memiliki
integrasi lebih baik dengan jaringan Windows, mampu menjalankan aplikasi
OfficeXP, mampu meresize partisi NTFS saat instalasi, dan lainnya.
Sayangnya, Xandros tidak dirilis secara gratis, atau lebih tepatnya
bersifat komersial.
- gOS
gOS adalah sebuah distro Linux berbasis Ubuntu yang memiliki
integrasi kuat dengan aplikasi Google. Buktinya, huruf “g” dalam nama
gOS ini diambil dari Google. gOS adalah kepanjangan dari ‘Good OS LLC’
yaitu nama perusahaan yang membuat distro ini.
- Backtrack
Backtrack adalah sebuah distro Linux khusus untuk pengecekan keamanan
sistem, dimana OS ini memiliki berbagai alat keamanan sistem dan
forensik. Nama ini diambil dari kegunaan distro ini, yaitu “back
tracing” (menelusuri ulang) sang pengganggu.
- Kali Linux
Kali Linux adalah pengembangan dari distro BackTrack yang dibuat
kembali dengan menggunakan kernel inti Debian. Oleh karena itu,
managemen paket software di Kali Linux menggunakan .deb. Hal tersebut
berbeda dengan BackTrack yang dibuat menggunakan kernel inti Ubuntu.
Perbedaan ini mirip dengan perbedaan antara Linux Mint Debian Edition
(LMDE) yang berbasis Debian dan Linux Mint (reguler) yang berbasis
Ubuntu.
- Lycoris
Lycoris adalah distro Linux yang mempunyai tampilan menyerupai
Windows XP, dari segi warna, icon, maupun kemudahan-kemudahan lainnya.
Lycoris memiliki paket distro Linux yang dinamakan Desktop /LX. Lycros
memiliki fasiltias IRIS (Internet Rapid Installer for Software) untuk
meng-update OS Linux dengan software-software baru. Distro ini tidak
bisa didapatkan secara gratis karena bersifat komersial.
- Kuliax
Kuliax (bukan kuliah yahhh) adalah sebuah distro Linux LiveCD yang
dikembangkan oleh Kuliax Project untuk keperluan pendidikan di
universitas. Distro ini berbasis Debian GNU/Linux dan Knoppix, serta
telah dioptimasi untuk penggunaan desktop.
- Android
Loh, kok Android juga bisa masuk? Yup, OS dalam smartphone populer
saat ini sebenarnya diciptakan dari kernel inti Linux yang bersifat open
source. Android menggunakan kernel Linux sebagai bagian utama. Karena
Linux adalah open source, para pengembang Android dari Google bisa
memodifikasi kernel Linux sesuai dengan kebutuhan pengguna. Linux
memberikan para pengembang Android source code dari Linux, dan kernel
sistem operasi yang sudah dikembangkan dengan baik, sehingga Google tak
perlu menulis kernel mereka sendiri.
Android adalah sistem operasi mobile berbasis Linux, namun ini tidak
seperti sistem operasi Linux yang biasa Anda gunakan pada komputer. Anda
tidak dapat menjalankan aplikasi Android pada distro Linux lainnya dan
Anda tidak dapat menjalankan software yang ada di komputer Linux pada
Android Anda. Itulah salah satu kelebihan dan kekurangan OS Android ketimbang OS Linux.
Sekian artikel kami kali ini seputar macam sistem operasi open
source. Semoga artikel ini dapat membuka cakrawala Anda seputar sistem
operasi open source
No comments:
Post a Comment